Sunday, February 22, 2009

Dare!!!

Seperti judul postingan ini, ya...harus BERANI ketika kita menghadapi situasi dan kondisi yang mengharuskan kita untuk berbicara di depan orang lain, baik menjadi presenter, MC, dll. Gak susah kok bicara di depan orang lain, apalagi kalo kita udah punya ilmunya. Ilmunya apa aja sih? nanti ya di postingan berikutnya. Selain punya ilmunya, sebenernya yang menentukan kita bisa atau gak bisa diri kita sendiri kok. Meskipun kita gak punya ilmunya nih, tapi kita ngerasa bisa dan dare to try, maka ilmunya pasti kita cari kan...jadi emang segala sesuatunya harus dimulai dari diri kita sendiri, jika kita bilang BISA maka sudah dipastikan BISA! Law of attraction, alam akan bereaksi positif dan bersekutu dengan kita jika kita pun berpikiran positif. Tapi kalo belum apa-apa udah bilang GAK BISA, yaahhh ini sih alamat kelaut aja deh hehehe.
Saya kenal banyak orang yang dulunya pemalu, mengaku gak bisa dan gak pede bicara di depan orang lain, tapi makin kesini, saya semakin terkaget-kaget dengan kemampuannya berbicara di depan orang lain. Sangat menyihiiiirrrr. Rahasianya apa? Dia bilang, menanamkan pada dirinya sendiri kalo dia BISA, menggali ilmu, dan terakhir, practice makes perfect! Yup, tiga hal ini kalo udah dijalanin, insyaAllah hasilnya akan mencengangkan, bahkan bagi diri kamu sendiri, Ohhh ternyata saya bisa ya! Hehehe baru tau ya!
Jadi, jangan ragu-ragu dan takut-takut lagi ya kalo ada yang minta presentasi, bicara atau jadi MC, BISA kaaaaannn? BISA dong! YAKIN! :)

Public Speaking and me

Saya kurang ingat kapan pastinya saya mencintai dunia public speaking. Tapi yang pasti, sejak saya kecil, saya sering sekali didaulat oleh guru saya untuk mewakili teman-teman berbicara di acara perpisahan kelas atau sekolah. Saya juga kurang tau pasti, kenapa selalu saya yang terpilih dan bukan teman-teman saya yang lain. Mungkin karena saya sangat percaya diri untuk ukuran anak-anak dan pintar berkata-kata. Dan ketika diminta oleh guru saya, saya selalu merasa excited dan senang, sedetik setelah diminta, maka detik itu pulalah saya mencoba menangkap kata-kata yang berkeliaran di otak saya untuk dirangkai menjadi sebuah "pidato" yang baik. Bukan hanya baik, tapi HARUS didengar.
Jaman SMP, saya menjadi ketua OSIS, dan tentunya hamburan kata-kata semakin sering keluar dari mulut saya ketika saya harus "mengarahkan" rekan-rekan saya di organisasi agar sekolah saya semakin bisa bersaing dengan sekolah lain di kota kami. Jaman SMA, kecintaan saya berbicara di depan kelas semakin menjadi-jadi. Saya ingat, waktu itu pelajaran biologi, setiap murid harus presentasi mengenai sebuah tema yang jadi pokok bahasan minggu itu. Yang kebagian presentasi pertama kali merasa belum siap, maka guru saya meminta siapa yang berani maju ke depan untuk memulai presentasi menggantikan teman saya itu. Gak pake mikir panjang kali lebar lapangan bola, saya langsung angkat tangan. Buat saya, sekarang atau nanti sama saja, toh pada saatnya harus presentasi juga. Lagipula, lebih cepat lebih baik, saya tidak dibebani tanggung jawab selama berhari-hari untuk memikirkan harus melakukan presentasi. Setelah saya menyanggupi untuk presentasi pertama kali, dengan alat peraga yang seadanya, saya memulai presentasi. Alhamdulillah...teman-teman dan guru saya bisa menerima presentasi yang saya lakukan, dan bahkan sampai sekarang, mereka suka ingat akan apa yang saya presentasi-kan saat itu, karena gaya saya yang "khas" ketika melakukan presentasi. Begitu pula, jaman kuliah, saya selalu dijadikan "corong" oleh teman-teman saya ketika ada diskusi kelompok, pasti saya yang ditunjuk dan diminta oleh teman-teman sebagai speaker mewakili tema diskusi kelompok kami.
Sampai saat ini, saya merasa HARUS selalu siap ketika diminta untuk melakukan presentasi di kantor. Saya tidak pernah merasa melakukan presentasi itu adalah suatu beban. Saya selalu enjoy melakukannya. Saya selalu enjoy memikirkan kata-kata apa yang sebaiknya saya ucapkan saat memulai presentasi agar presentasi saya dimulai dengan "mencuri" perhatian orang-orang dan agar kesananya, presentasi saya tetap didengarkan oleh orang-orang sampai selesai. Karena buat saya, menjadi presenter yang baik bukan hanya mempersiapkan materi yang baik untuk di-presentasi-kan, tapi bagaimana kita membuat orang "mendengarkan" apa yang sedang kita presentasikan, dengan demikian goal yang diinginkan dalam presentasi tsb tercapai.
Itu mengenai presenter dan presentasi.
Selain senang menjadi presenter, saya juga senang menjadi seorang Master of Ceremony (MC). Sampai saat ini, saya masih aktif menjadi MC yang diadakan oleh kantor saya atau jika "dipanggil" oleh orang lain. Berbagai macam acara sudah saya bawakan. Mulai dari acara formil, semi formil dan non formil. Sangat menyenangkan memandu dari satu urutan acara ke urutan yang lain dan jika akhirnya acara ditutup dan berjalan dengan lancar. Sama menyenangkannya ketika sebelumnya harus menyiapkan susunan kata-kata untuk memandu acara tsb. Memikirkan konsep acara, audiens, kata-kata apa sebaiknya yang digunakan, membuat MC card, dsb.
Sampai saat ini, saya masih terus belajar bagaimana menjadi presenter dan MC yang handal, karena saya masih ingin terus meningkatkan kemampuan saya di bidang public speaking yang saya cintai ini.
I loveeee public speaking!